Aku mau cerita ...
Kalau kalian pernah dengar betapa gak terduganya perubahan cuaca Australia, ternyata emang segitunya.
Aku ga bisa bandingin sama negara mana gitu ya, soalnya ini juga pertama kalinya aku merantau ke luar negeri. Tapi semuanya kan "katanya" ehehhe. Di Indonesia, kadang emang kaya abis cerah tiba-tiba mendung. Atau abis mendung gelap, ga ada hujan, ga ada angin, langsung cerah lagi. Tapi di Australia itu kaya next level; cuaca hari itu, ga sesuai sama musimnya. Pagi di weather forcaster bilangnya SUNNY, jam 1 siang ganti THUNDERSTORM, terus terang lagi, ujannya nanti jam 7 malam. Atau beda hari. Hari ini badai, ujan, angin kenceng, bahkan ujan es batu. Besoknya? Terang benderang SUNNY DAY.
Di Australia, musim ditandai dengan tanggal kalender masehi. Spring 1 September - 30 November, summer 1 Desember - 28 Februari, autumn 1 Maret - 31 Mei, dan winter 1 Juni - 31 Agustus. Jadi di tanggal 31 Agustus lalu, end of winter, sangat aneh banget suhu terpanas hari itu bisa sampe 36 derajat celcius. Tapi besoknya, suhu balik sejuk lagi, 22-25 derajat celcius. Teman-teman di Australia bagian selatan beda lagi. Saat di Brisbane suhu musim semi udah mencapai 30an derajat celcius, mereka masih di angka belasan sampai 20an.
Yang bagus adalah weather forcester hampir selalu bisa ngasih gambaran, ya walaupun ga tepat-tepat banget wong namanya juga hitungan manusia ye kan. Tapi bisa ngasih gambaran kalau bakal ada badai, angin kencang, cuaca panas menyengat, sampai hujan deras dengan hujan es. Pemerintah juga punya semacam website dan layanan notifikasi cuaca yang bisa digunakan masyarakat untuk mengetahui adanya bencana alam.
Makanya sangat dianjurkan banget setiap hari ngecek weather forcaster buat persiapan hari itu. Kalau di weather forcaster dibilang akan SUNNY tanpa ada awan sedikitpun, ya berarti selalu sedia sunblock, kacamata hitam, topi atau payung. Kalau dibilang mau hujan berangin bahkan thunderstorm dan hail, maka estimasti jam berapa keluar rumah atau sampai tujuan. Dan jaga-jaga bawa payung, sandal, kresek atau raincoat dan rain cover buat tas. Pokoknya selalu ready deh.
Ngecek-ngecek weather forcaster juga penting banget sebelum rekreasi. Pernah satu kali udah rencana mau pergi ke pantai di Gold Coast bareng teman-teman pas mid semester break. Rencana udah dilakukan sejak seminggu sebelumnya. Tapi 3 hari sebelum hari H, weather forcaster nunjukin kalau bakal ujan deres di lokasi. Beberapa masih insisting nunggu hari H bakal berubah ga kabar cuacanya, ternyata malah angin kenceng di sana. Batal dulu deh jadinya.
Di luar membicarakan weather forcaster, kadang yang terasa unik malah kecepatan perubahan cuacanya dari badai ke terang benderang. Pernah suatu sore, langit kaya terbelah dua. Satu mendung satu panas luar biasa. Bagian yang mendung itu kedengeran gluduk-gluduk di dalam segumpal besar awan hitam itu. Di sisi satunya, langit begitu terang dengan warna biru dan awan-awan putih seperti arsiran. 10 menit kemudian, bagian dengan mendung gelap itu hujan, dengan matahari bersinar terang bulat-bulat di langit. Sangat unik dan membuatku terpesona.
Yah, kaya gitu lah cerita sederhana soal cuaca. Selalu ready dan awas, biar tidak bablass haha
See you in the next story...