I'm so lucky karena suka minum kopi dan dikasih kesempatan Allah nyicip tinggal di Australia, yang terkenal dengan kafe-kafe lokalnya. Aku udah dengar dari jauh-jauh hari kalau orang Aussie seneng banget kongkow di kafe-kafe lokal kaya muda-mudi Indonesia kita. Dan setelah nyampe Australia, menyaksikan sendiri kalau kafe-kafe lokal jauh lebih ramai dari kafe-kafe populer seperti St*rbucks.
Sebagaimana banyak budaya yang datang ke Australia dari para pendatang, dari yang kubaca, budaya ngopi di Australia juga semakin populer setelah imigran Italia datang membawa mesin kopi espresso pertama. Tapi ada ga sih kebun kopi di Australia? Ada. Tapi cuma ditanam di beberapa area saja seperti di wilayah Far North Queensland, sebagian wilayah di New South Wales dan sebagian kecil di Victoria. Dari yang kubaca, rasa kopinya juga mild dengan 30 persen kafein yang lebih sedikit dari kopi-kopi di negara lain. Bukan yang kuat banget cenderung ke asam, fruity atau cenderung pahit kuat seperti kopi-kopi kita. Dan itu termasuk rasa yang cukup disukai karena ga terlalu kuat, terutama buat teman-teman yang suka ngopi tapi takut kafein dan rasa yang kuat. Aku baca-baca soal kopi di Australia di website https://www.smh.com.au/goodfood/why-australiangrown-coffee-is-creating-a-buzz-plus-eight-to-try-20220915-h26fo8.html. Sangat menarik
Sejauh ini, setiap pergi-pergi ke manapun, aku emang alokasikan duit dan kesempatan buat nyoba kopi di kafe-kafe lokal. Di Gatton sendiri, ada beberapa kafe yang jual kopi yang bisa dinikmati di tempat maupun take away. Kopi kafe lokal pertama yang aku beli di Australia adalah kopi dari Jack&Mo, Gatton. Kemudian aku nyoba juga kopi dari Collonial Cafe di Lockyer Valley Cultural Center, kopi di kafe South Library of Queensland, kopi di Indooroopilly, kopi di kantin kampus UQ Gatton dan St. Lucia, dan kopi di kedai kopi kecil tapi nyaman bernama Bambino Bean di Ipswich. Rata-rata yang aku beli adalah latte, piccolo, long black, dan sekali nyoba cappucino (yang ternyata aku ga cocok karena mungkin 2 jenis susunya bikin perut ga nyaman).
Apakah kopi di Australia mahal? Sebenarnya kalau dirupiahkan ya jadi mahal. Sebagai contoh latte ukuran small di Collonial Cafe kurang lebih 5 dolar, kalau dirupiahkan ya kurang lebih 50rban. Tapi kalau misal dirasiokan dengan UMR di sini ya murah banget. Malah jadi kaya mahalan di Indonesia. Kopi di Indonesia di kafe lokal kekinian bisa menyentuh harga 30rb pada UMR nya bisa 8-10 kali lipat lebih rendah dari Australia. Tapi ya sudahlah, aku bukan orang ekonomi yang paham rasio-rasio kaya gitu ahha tapi kalau melihat gimana orang Australia seneng kongkow di kafe, kayanya ya sangat terjangkau.
Terus maemannya apa biasanya di kafe? Kafe Australia selalu punya kudapan-kudapan berat seperti keik, pastry, atau beberapa jenis cookies. Mereka juga menjual makanan berat seperti sandwich, bagel dengan isian daging dan sayur, juga pasta maupun salad. Kalau aku, biasanya cari yang aman, yaitu pastry atau keik lokal dengan krim buah-buahan. Kalau jajan kopi dengan danish pastry gitu, total jadi 11-13 dolaran. Cukup sebulan sekali aja kalau pengen haha soalnya 13 dolar udah bisa buat beli beras, minyak, telur dan susu haha.
Bagaimanapun, aku tetap rindu kopi kental ala pasar seperti di Indonesia, yang hitam pekat karena roastingan di atas tungku panas yang kelamaan ahhaha. Kopi kental dengan sedikit gula terasa begitu hangat dan kuat di lidah, melek bukan karena kafeinnya, tapi karena pahitnya. Selain itu, yang bikin rindu juga kudapan sampingannya, seperti jemblem, pisang goreng, ataupun roti goreng yang dinikmati sambil ngobrol dengan para petani yang pulang dari ladang dan kandang. Sedapnya...
Okay then, segitu dulu cerita kopinya. Sampai jumpa di cerita selanjutnya...